Anna Anderson
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | (pl) Franziska Schanzkowska 16 Desember 1896 Borowy Las (Kekaisaran Jerman) |
Kematian | 12 Februari 1984 (87 tahun) Charlottesville |
Penyebab kematian | Radang paru-paru |
Tempat pemakaman | Seeon Abbey (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Kegiatan | |
Pekerjaan | aktris |
Anna Anderson adalah sosok perempuan yang sempat menjadi perbincangan di seluruh Rusia bahkan dunia. Pasalnya ia mengaku sebagai putri Anastasia,[1] putri Anastasia adalah putri bungsu dari pasangan kaisar Tsar Nicolas II dan Tsarina Alexandra yang berasal dari Kerajaan Romanov, Rusia. Pasca runtuhnya kerajaan Romanov, Putri Anastasia dan keluarganya menjadi korban kekejaman dari kaum Bolshevik. Mereka dieksekusi di sebuah ruang bawah tanah di Ekaterinburg. Tidak ada yang tahu secara pasti letak mayat mayat keluarga kerajaan itu dikuburkan. Banyak spekulasi muncul setelah peristiwa berdarah itu, mulai dari siapa pelaku penembakan terhadap keluarga kerajaan hingga mulai bermunculannya orang-orang yang mengaku sebagai anak-anak dari Tsar Nicolas II. Salah satunya adalah pengakuan Anna Anderson, yang belakangan diketahui bernama Franziska Schanzkowska. Ia berhasil membuat masyarakat dan keluarga kerajaan percaya bahwa dirinya memang putri Anastasia, putri yang jasadnya tidak ditemukan pasca peristiwa penembakan di ruang bawah tanah tersebut. Namun setelah 64 tahun, akhirnya terkuaklah fakta mengejutkan tentang Anna Anderson. Beberapa ilmuwan dari Amerika dan Inggris berhasil mengungkap kebohongan Anna Anderson sebagai putri Anastasia palsu. Setelah kebohongannya terkuak, ia akhirnya memutuskan pergi ke Amerika Serikat, menikah dengan seorang Profesor sampai ia meninggal karena sakit yang dideritanya. Kisah Anna Anderson membuat banyak produser film yang tertarik untuk mengangkat kisahnya ke layar film. Setidaknya hingga sekarang tercatat sekitar 5 film tentang Anna Anderon dan Putri Anastasia yang sukses dan diterima oleh publik.
Sejarah
Dinasti Romanov adalah dinasti terakhir yang pernah memerintah Rusia. Dimulai dari pemerintahan Mikhail Romanov pada tahun 1613, dinasti ini terus memimpin Rusia selama lebih dari tiga abad hingga berakhir setelah Insiden Berdarah pada Revolusi Februari 1917.[2] Dinasti Romanov selalu dibayang-bayangi intrik dan rumor, hingga cerita tentang pembunuhan keluarga bangsawan Rusia ini tetap menjadi topik hangat bahkan berabad-abad setelah peristiwa tersebut terjadi. Runtuhnya kerajaan berakhir dengan kekerasan dan kekejaman pada Juli 1918 oleh kaum Bolshevik. Tsar Nicholas II, keluarga dan beberapa orang terdekatnya terbunuh dalam aksi penembakan brutal. Mereka awalnya diminta untuk berganti baju guna mengikuti sesi foto dan diminta menunggu di sebuah ruangan bawah tanah. Alih-alih fotografer, yang datang malahan berondongan senjata dari regu tembak terlatih . Mereka yang masih bertahan dari berondongan peluru, ditikam hingga mati. Tsar Nicholas II, istrinya (Tsarina Alexandra), dan kelima anaknya (Putri Olga, Putri Maria, Putri Tatiana, Putri Anastasia, dan Tsarevitch Alexei) dan pengikutnya dieksekusi oleh regu tembak di ruang bawah tanah di Ekaterinburg. Pembantaian tersebut menyebabkan tidak ada satu orang pun yang lolos. Jasad korban juga tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Namun desas-desus yang beredar jika putri bungsu kaisar berhasil lolos dari serangan tersebut karena ada beberapa orang yang melihat. Selain itu ada pula berita bahwa pembantaian itu sebenarnya hanya sandiwara belaka karena sebenarnya keluarga kaisar diungsikan ke Eropa dan jasad yang ditemukan adalah jasad orang lain. Setelah kejadian tersebut, banyak pihak yang memanfaatkannya dengan mengaku sebagai putri kaisar yang menghilang. Tidak hanya satu pengakuan, tapi sampai kurang lebih tercatat 230 pengakuan. Dari sekian banyak pengakuan, ada beberapa pengakuan yang dipercaya, diantaranya pengakuan dari Marga Boodts sebagai Olga Romanov, anak tertua Tsar Nicolas II, pengakuan Mikhail Golenevskiy sebagai Aleksey Romanov Sang Pewaris Tahta, pengakuan Anna Anderson sebagai Anastasia Romanov Sang Putri Bungsu. Ketiga pengakuan tersebut paling banyak menyita perhatian keluarga kerajaan yang masih hidup dan masyarakat Rusia. Akan tetapi setelah diselidiki, mereka adalah penipu yang berhasil menipu dunia. Salah satu penipu yang terkenal adalah Anna Anderson yang mengaku sebagai putri bungsu kaisar. Kisahnya berlangsung selama 64 tahun dan berakhir dengan sebuah tes DNA mitokondria yang berhasil membuktikan bahwa dirinya bukanlah keturunan Romanov.
Pengakuan
Kerajaan Romanov pernah berjaya di masanya, akan tetapi setelah pemerintahan Tsar Nicolas II, kerajaan tersebut perlahan mulai meredup. Puncaknya adalah digulirkannya kepemimpinan Tsar Nicolas II dan berakhir dengan peristiwa pembantaian keluarga Romanov yang masih menyisakan banyak misteri, salah satunya adalah tidak ditemukannya jasad seluruh korban. Keadaan tersebut menimbulkan banyak praduga dari masyarakat. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk mencari keuntungan, ada banyak pengakuan yang timbul. Dari semua pengakuan tersebut, ada 3 pengakuan yang paling banyak diperbincangkan, diantaranya adalah sebagai berikut.
Pengakuan Marga Boodts sebagai Olga Romanov, anak tertua Tsar Nicolas II
Marga Boodts adalah seorang perempuan asal Belanda, pada akhir 1940-an Marga Boodts mengaku bahwa dirinya merupakan Olga Romanov, anak perempuan tertua Nikolas II. Dia meyakinkan keluarga kerajaan bahwa ia berhasil selamat dari pembantaian itu. Marga Boodts tidak hanya kali ini saja melakukan hal ini, usahanya ini adalah yang kedua. Beberapa tahun sebelumnya, Boodts sempat mencoba melakukan hal serupa di Prancis, tetapi di sana ia dituduh sebagai seorang penipu. Dalam usahanya kali ini, dia ternyata berhasil. Pada saat itu banyak perempuan yang mengaku sebagai sosok sang putri, tetapi kebohongan mereka berhasil terbongkar. Pengakuan Boodts mendapat dukungan dari Pangeran Prusia Sigismund. Pangeran Prusia Sigismund merupakan saudara sepupu dari Olga Romanov, ia percaya bahwa Boodts adalah saudara sepupunya yang hilang. Pangeran kemudian berupaya meyakinkan publik, ia mengatakan kepada publik bahwa Boodts mengetahui semua hal -hal yang tidak seorang pun tahu, kecuali dirinya dan Olga. Akhirnya Boodts berhasil meyakinkan para anggota kerajaan Eropa akan kebenaran kisahnya dan mendapatkan dukungan keuangan dari mereka. Ia kemudian diberikan sebuah vila di Italia, ia tinggal disana dan menolak melakukan kontak dengan para wartawan hingga akhirnya Boodts dikabarkan meninggal pada tahun 1976.[3] Dalam kisah Pengakuan Marga Boodts sebagai Olga Romanov, anak tertua Tsar Nicolas II adalah satu contoh pengklaiman diri keluarga Romanov yang berhasil.
Pengakuan Mikhail Golenevskiy sebagai Aleksey Romanov Sang Pewaris Tahta
Mikhail Golenevskiy, seorang anggota intelejen Polandia mengakui dirinya sebagai Aleksey Romanov Sang Pewaris Tahta. Pada tahun 1960an Mikhail Golenevskiy datang ke kedutaan besar di Berlin Barat untuk meminta suaka politik, dan saat itu juga ia mengklaim dirinya sebagai pangeran Aleksey Romanov. Akan tetapi ia dicurigai karena Pangeran Aleksey yang sebenarnya adalah pengidap kelainan genetik Hemofilia, penyakit yang membuat darah penderita sulit membeku.[4] Kelainan ini tidak dapat disembuhkan. Sedangkan Mikhail Golenevskiy tidak memiliki riwayat penyakit seperti itu, hal tersebutlah yang membuatnya dicurigai sebagai mata-mata yang dikirim KGB (bekas badan intelejen Rusia) dan masih bekerja untuk mereka.
Pengakuan Anna Anderson sebagai Anastasia Romanov Sang Putri Bungsu
Kisah Anna Anderson adalah kisah fenomenal sepanjang sejarah Rusia karena kisahnya berlangsung selama 64 tahun. Anna Anderson yang memiliki nama asli Franziska Schanzkowska mengaku sebagai Anastasia Romanov, putri bungsu Tsar Nikolas II yang dikabarkan ikut terbantai dalam kasus penembakan keluarga kaisar diruang bawah tanah. Pada 6 Februari 1928, seorang perempuan yang mengaku sebagai Anastasia Tschaikovsky mengklaim sebagai putri bungsu sang Tsar dan menggelar konferensi pers di New York. Di depan wartawan perempuan tersebut mengaku berada di AS untuk memperbaiki rahangnya yang konon patah oleh tentara Bolshevik saat lari dari lokasi eksekusi di Ekaterinburg, Rusia. Anna Anderson merupakan perempuan muda yang menjatuhkan dirinya dari jembatan di kota Berlin pada tahun 1920. Dalam aksi tersebut, ia berhasil ditolong dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Namun saat diperiksa, tim dokter menemukan bahwa terdapat banyak bekas luka di tubuhnya, dan di tengkuknya terdapat bekas luka berbentuk bintang berkaki lima. Waktu itu, Anna tidak bisa berbicara bahasa Rusia, tetapi ia dapat mengerti bahasa tersebut. Beberapa hari setelah kejadian itu, Anna ditunjukkan foto-foto anggota kerajaan Rusia dan ia langsung dapat mengenali semua anggota kerajaan. Sejak itu Anna mulai mendapat kunjungi dari tamu-tamu yang mengenal Anastasia sejak kecil, tetapi mereka menyatakan bahwa Anna bukanlah putri Anastasia. Karena berita pers Eropa mengenai kasus aneh saudara-saudara Romanov, teman lama dan mantan pelayan Romanov mengunjungi perempuan itu untuk mengkonfirmasi identitasnya. Beberapa dari mereka yakin bahwa ia adalah Anastasia, tetapi ada pula yang mengatakan tidak.[5] Beberapa penyelidikan dilakukan setelahnya, ditemukan beberapa hal yang menarik salah satunya adalah Anna Anderson berasal dari keluarga seorang petani di Polandia yang bekerja di pabrik pembuatan bahan peledak. Anna mendapat luka-luka tersebut dari ledakan bahan peledak. Tapi hasil penyelidikan tersebut mendapat penolakan dari keluarga yang mempercayai bahwa Anna adalah putri Anastasia. Mereka berpendapat bahwa Anna tidak bicara bahasa Rusia karena mengalami kejutan psikologis dan berusaha untuk melupakan bahasa aslinya. Penyelidikan tidak hanya sampai disana, pada tahun 1991, penyelidik amatir Rusia menggunakan laporan pemerintah yang baru dirilis tentang eksekusi Romanov dan mereka menemukan situs pemakaman Romanov. Pemerintah Rusia kemudian menggali kuburan kuburan tersebut. Banyak Ilmuwan yang dilibatkan di dalamnya, mereka mempelajari tengkorak kerangka-kerangka yang mereka temukan dan menyatakan bahwa putri Anastasia ada di antara tulang-tulang ini, walaupun temuan otoritas disebut tidak konklusif. Pemerintah Rusia lalu meminta bantuan para ahli DNA Inggris untuk membuktikan bahwa tulang-tulang yang ditemukan memang benar-benar keturunan Bangsa Romanov. Hal pertama yang dilakukan adalah para ilmuwan menguji gender dengan cara mengidentifikasi lima wanita dan empat pria di antara sisa-sisa tersebut. Selanjutnya, mereka mengetes sejauh mana jasad-jasad tersebut terkait. Seorang ayah dan ibu diidentifikasi, bersama dengan tiga anak perempuannya. Sedangkan ada empat jenazah lainnya yang kemungkinan adalah para pelayan keluarga ini, akan tetapi anak laki-laki, yaitu sang pewaris tahta Tsarevich Aleksey Nikolaevich, dan seorang putrinya tak ada di sana. Para ilmuwan mengambil darah dari Pangeran Philip, permaisuri Ratu Elizabeth II, dan cucu keponakan Alexandra. Untuk membuktikan identitas Alexandra Feodorovna (istri Nicholas II) dan anak-anaknya karena mereka semua memiliki nenek moyang ibu yang sama, maka mereka akan berbagi DNA mitokondria yang diturunkan hampir tidak berubah dari ibu ke anak-anak. Dari hasil uji coba tes DNA mitokondria Philip dan kerangka manusia tersebut, hasilnya adalah positif sama, sekaligus membuktikannya sebagai Romanov. Untuk memperkuat identitas Tsar ini, yang tidak berbagi DNA mitokondria tersebut, para ilmuwan lalu menggali makam Grand Duke George (saudara lelaki Nicholas). Dalam penyelidikan tidak ada uji coba tentang Putra Mahkota Aleksey dan satu putri Anastasia Romanov sehingga menambah spekulasi kuat bahwa Anastasia memang selamat dari eksekusi. Banyak pertanyaan timbul, salah satunyameragukan putri Anastasia berhasil kabur dan muncul kembali sebagai Anna Anderson. Para ilmuwan Amerika dan Inggris pada tahun 1994, berusaha menjawab pertanyaan ini untuk selamanya. Mereka menggunakan sampel DNA Anna Anderson yang pernah disimpan di rumah sakit Virginia, tim ilmuwan Inggris membandingkan DNA mitokondrianya dengan milik keluarga Romanov. Secara bersamaan, tim ilmuwan Amerika membandingkan DNA mitokondria yang ditemukan dari seutas rambut Andreson dengan keluarga Romanov. Hasilnya adalah kedua tim membuat kesimpulan yang sama. Mereka menyimpulkan bahwa Anna Anderson bukan bagian dari keluarga Romanov. Setelah penyelidikan itu Anna Anderson pindah ke Amerika Serikat, disana ia menikah dan mulai menjalani sisa hidupnya di sana. Pada tahun 1984 Anna Anderson dikabarkan meninggal karena sakit pneumonia yang dideritanya. Tujuh tahun kemudian setelah kejadian tersebut, para penyelidik menemukan lima tengkorak manusia di sebuah hutan dekat Ekaterinburg. Kelima tengkorak manusia yang berhasil ditemukan tersebut kemudian dilakukan pengujian dengan melakukan pencocokkan dengan keluarga Romanov. Hasilnya adalah dua tengkorak yang ditemukan itu dipercaya peneliti merupakan dua tengkorak dua anak bungsu Romanov karena memiliki kecocokan dengan keluarga Romanov. Setelah terkuaknya kebohongan Anna Anderson sebagai putri Anastasia palsu, banyak produser film yang mulai tertarik untuk mengangkat kisahnya ke layar film. Setidaknya hingga sekarang tercatat sekitar 5 film tentang Anna Anderon dan Putri Anastasia yang sukses dan diterima oleh publik.
Pelaku
Kejadian mengerikan tentang pembantaian keluarga Romanov telah berlangsung lama, hingga saat ini, 96 tahun sejak pembunuhan Tsar terakhir Rusia Nicholas II, istri, anak- anaknya beserta pengikut setianya di ruang bawah tanah di Ekaterinburg. Selama waktu itu pula, tidak ada yang tahu secara pasti kronologi penembakan tersebut dan berapa jumlah orang yang mengeksekusi keluarga kerajaan yang mengakibatkan berakhirnya semua keturunan Romanov. Ada laporan yang mengklaim pelaku berjumlah delapan orang, sementara laporan lain menyatakan pelaku berjumlah 11 orang, satu pelaku membunuh satu anggota keluarga kaisar. Belum ada kepastian laporan mana yang benar, yang jelas kelompok pembunuh ini dipimpin oleh dua orang, yakni Yurovsky dan Medvedev-Kudrin. Setelah kejadian itu para pelaku pembunuh Tsar terakhir Rusia itu justru bergelimang hormat dan penghargaan.[6] Setelah melakukan pembunuhan, kedua pelaku menulis memoar yang menceritakan secara rinci malam pembunuhan Nicholas II. Keduanya sangat bangga atas peran mereka dalam sejarah Rusia. Mereka dianugerahi berbagai penghargaan, memegang pekerjaan penting hingga ajal menjemput, dan mendapat penghormatan dari para warga Soviet.
Akhir dari Mitos
Selama hampir 100 tahun, Anastasia menjadi subkek legenda yang tak terhitung jumlahnya. Banyak orang mengaku sebagai dirinya, dibumbui film-film Hollywood yang mengisahkan dugaan ia berhasil melarikan diri dari pembantaian.[7] Setelah identitasnya terbongkar, Anna Anderson melakukan segala upaya hukum untuk melawan. Namun, ia tetap kalah dalam upaya tersebut. Pada tahun 1968, Anne Anderson menikah dengan profesor sejarah asal Amerika Serikat, J.E Manahan, dan pindah ke Negeri Paman Sam. Pada tahun 1970, ia kembali kalah dalam upaya hukum dan warisan Romanov jatuh ke tangan Duchess of Mecklenberg. Anne Anderson Manahan wafat pada 1984. Sejumlah penelitian pun dilakukan setelah Anne Anderson Manahan tutup usia. Ketika dilakukan uji DNA dengan seorang keturunan dari Romanov, hasilnya negatif. Meski demikian, memang ada satu orang anak perempuan Romanov yang hilang. Misteri itu belum terpecahkan hingga kini. Yang pasti, Anne Anderson Manahan bukanlah Anastasia seperti yang dia klaim. Setelah terkuaknya kisah Anna Anderson, kini tak ada lagi yang mempercayai jika ada seseorang yang mengaku-ngaku sebagai anak kaisar terakhir Rusia yang masih hidup. Walaupun para penerus Romanov palsu masih tetap berusaha mendapat pengakuan sebagai keluarga Romanov, tapi tidak ada yang menanggapi serius hal itu. Secara resmi, Rusia berkeyakinan telah menemukan tulang asli tapi tidak lengkap dari para bangsawan, atas permintaan Gereja Ortodoks. Keluarga Romanov, yang dimakamkan di bekas ibukota kerajaan Rusia, St Petersburg, masih punya kerabat yang masih hidup. Di antaranya, Pangeran Philip –suami Ratu Elizabeth II dari Inggris– yang nenek dari pihak ibunya Putri Victoria of Hesse adalah kakak Tsarina. Dengan kemelut sejarah soal nasibnya, Anastasia masih menjadi salah satu misteri besar Abad ke-20.[8] Penemuan putri dan putra yang hilang itu mengakhiri misteri keluarga Romanov. Meskipun banyak yang kecewa karena semua keluarga akhirnya tewas dalam pembantaian, tetapi penemuan tulang belulang itu menghentikan mitos yang berkembang di masyarakat, penemuan itu juga diharapkan memutuskan kemunculan orang-orang yang mengaku keluarga Tsar Nicholas II yang dibantai oleh kelompok Bolshevik.
Film
Tepat dua dekade yang lalu, studio animasi 20th Century Fox merilis film Anastasia, sebuah kisah tragis yang menceritakan nasib putri bungsu keluarga Kekaisaran Rusia. Meski memuat banyak ketidakakuratan sejarah, film ini banyak ditonton dan dicintai. Berikut beberapa penggambaran budaya pop yang paling signifikan tentang nasib Putri Anastasia selama 90 tahun terakhir.[9]
- Clothes Make the Woman (1928)
- Anastasia, Die Falsche Zarentochter (Anastasia, Putri Palsu Tsar, 1928)
- Anastasia (1956)
- Anastasia: The Mystery of Anna (1986)
- Anastasia (1997)
Referensi
- ^ Nurdin, Wahid. Nurdin, Wahid, ed. "Kisah Anna Anderson Mengaku Sebagai Puteri Raja, Baru Terbongkar Setelah 64 Tahun". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-01-23.
- ^ Beyond, Russia (2017-11-16). "Semua yang Ingin Anda Ketahui tentang Dinasti Romanov". id.rbth.com. Diakses tanggal 2020-01-24.
- ^ Editorial, Staf (2018-08-28). "Pembantaian Keluarga Kekaisaran Rusia Dinasti Romanov". Siber Pers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-30. Diakses tanggal 2020-01-30.
- ^ Editorial, Staf (2018-08-28). "Pembantaian Keluarga Kekaisaran Rusia Dinasti Romanov". Siber Pers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-30. Diakses tanggal 2020-01-30.
- ^ Herwis, Ewis. "64 Tahun Mengaku Sebagai Putri Raja, Semua Terkuak Setelah Ia Meninggal, Begini Kisahnya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-01-24.
- ^ Shenkman, Yan; RBTH (2014-09-29). "Kehidupan Para Pembunuh Tsar Terakhir Rusia, Bergelimang Hormat dan Penghargaan". id.rbth.com. Diakses tanggal 2020-01-23.
- ^ Kristanti, Elin Yunita (2013-11-27). Kristanti, Elin Yunita, ed. "Foto `Narsis` Pertama di Dunia: Putri Anastasia yang Misterius". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-24.
- ^ Kristanti, Elin Yunita (2014-03-03). Kristanti, Elin Yunita, ed. "Sejarawan Klaim Punya Bukti Baru Soal `Putri Misterius` Anastasia". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-24.
- ^ Guzeva, Alexandra (2017-11-25). "PILIHAN REDAKSI: Lima Film Anastasia yang Paling Terkenal". id.rbth.com. Diakses tanggal 2020-01-23.