Monyet Gorontalo
Monyet Gorontalo[1] | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | M. nigrescens
|
Nama binomial | |
Macaca nigrescens (Temminck, 1849)
| |
Gorontalo Macaque range |
Monyet Gorontalo atau Monyet Dumoga (Macaca nigrescens) adalah spesies primata dari keluarga Cercopithecidae. Monyet Dumoga merupakan hewan endemik dari Pulau Sulawesi, dengan penyebaran di Gorontalo, Indonesia.[1]
Ciri fisik
[sunting | sunting sumber]Nama ilmiah untuk monyet dumoga adalah Macaca nigrescens.[3] Fisiknya ditandai denga ciri rambut berwarna hitam yang tidak begitu legam dengan warna pirang kemerahan.[4] Monyet dumoga masuk dalam famili Cercopithecidae dalam ordo Primata.[5]
Habitat
[sunting | sunting sumber]Monyet dumoga merupakan salah satu satwa endemik sulawesi.[6] Habitatnya di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.[7] Tempat tinggalnya ditemukan hingga di ketinggian 1.400 mdpl.[8] di Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, monyet dumoga berbagi kawasan hutan dengan yaki. Batas-batas habitatnya ditandai dengan jelas.[9] Persebaran habitat Monyet dumoga sampai ke Gunung Padang dan batasnya hingga di bagian Timur Sungai Ongkag Dumoga di semenanjung bagian utara Pulau Sulawesi.[10] Sungai Ongkag Dumoga mnejadi pembatas yang jelas bagi habitat Monyet dumoga dengan habitat yaki.[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Groves, C.P. (2005). Wilson, D.E.; Reeder, D.M., ed. Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (edisi ke-3). Baltimore: Johns Hopkins University Press. hlm. 163. ISBN 0-801-88221-4. OCLC 62265494.
- ^ Sugardjito, J. & Richardson, M. (2008). "Macaca nigrescens". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 January 2009.
- ^ Hidayat, Herman, ed. (2011). Politik Ekologi: Pengelolaan Taman Nasional Era OTDA. Jakarta: LIPI Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 250. ISBN 978-979-461-792-2.
- ^ Solihin, dkk. 2019, hlm. 62.
- ^ Kai, Ais (2020). Bentang Alami dari Utara Indonesia. Manado: Yayasan Benua Manado. hlm. 52. ISBN 978-623-94579-4-5.
- ^ Kawuwung, Femmy Roosje (2010). "Potensi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Permasalahan dan Konservasi pada Tingkat Pengembangan dan Pengawasan". El-Hayah. 1 (2): 16.
- ^ Soeparno, Lia (2020). Taman Nasional Sulawesi: 9 Pesona di Pulau Celebs. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu Populer. hlm. 12. ISBN 978-623-04-0122-0.
- ^ Mustari, Abdul Haris (2020). Kurniawan, Iwan, ed. Manual Identifikasi dan Bio-Ekologi Spesies Kunci di Sulawesi (PDF). Bogor: PT Penerbit IPB Press. hlm. 78. ISBN 978-623-256-169-4.
- ^ Solihin, dkk. 2019, hlm. 24.
- ^ Nailufar, Balqis (2015). Manajemen Lanskap untuk Penanggulangan Konflik dengan Monyet Hitam Sulawesi (Macaca nigra) di Sulawesi Utara (PDF). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. hlm. 5.
- ^ Supriatna, Jatna (2021). Otobiografi Jatna Supriatna: Jejak Selusur Seorang Petualang, Pendidik, dan Wiraswasta Perikehidupan Alam. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 150. ISBN 978-623-321-099-7.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Solihin, A., dkk. (2019). Bashari, H., dan Hermawan, A. T., ed. Rumah Bersama Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (PDF). Kotamobagu: Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. ISBN 978-623-91240-0-7.