Lompat ke isi

Bir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:
* [[Lager]]
* [[Lager]]
* [[Lambic]]
* [[Lambic]]
* [[Bir jagung]]


Selain itu, ada pula bir tradisional asli Indonesia yang tentunya halal dan tidak beralkohol. Contohnya seperti [[bir jawa]] dan [[bir pletok]].
Selain itu, ada pula bir tradisional asli Indonesia yang tentunya halal dan tidak beralkohol. Contohnya seperti [[bir jawa]] dan [[bir pletok]].

Revisi per 22 September 2020 09.11

Sebuah gelas berisi bir, yang menunjukkan warna keemasan bir dan busa yang mengambang di atasnya

Bir adalah segala minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati tanpa melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Bir merupakan minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi di dunia[1] dan kemungkinan yang tertua.[2][3][4] Selain itu, bir juga adalah minuman terpopuler ketiga di dunia, setelah air dan teh.[5]

Proses pembuatan bir disebut brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat bir berbeda antara satu tempat dan lainnya, maka karakteristik bir (seperti rasa dan warna) juga sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya. Kadar alkohol bir biasanya berkisar antara 4 dan 6% abv (alcohol by volume; alkohol berdasarkan volume), meski ada pula yang serendah kurang dari 1% abv maupun yang mencapai 20% abv.

Bir merupakan salah satu minuman tertua yang dibuat manusia, yaitu sejak sekitar tahun 5000 SM yang tercatat di sejarah tertulis Mesir Kuno dan Mesopotamia. Karakter bir telah berubah secara drastis sepanjang ribuan tahun. Industri pembuatan bir merupakan industri global yang sangat besar dan sekarang ini kebanyakan dikuasai oleh konglomerat yang dibentuk dari gabungan pengusaha-pengusaha yang lebih kecil. Walaupun secara umum bir merupakan minuman beralkohol, ada beberapa variasi dari dunia Barat yang dalam pengolahannya membuang hampir seluruh kadar alkoholnya, menjadikan apa yang disebut dengan bir tanpa alkohol.

Jenis bir

Selain itu, ada pula bir tradisional asli Indonesia yang tentunya halal dan tidak beralkohol. Contohnya seperti bir jawa dan bir pletok.

Referensi

  1. ^ "Volume of World Beer Production". European Beer Guide. Diakses tanggal 17 October 2006. 
  2. ^ Rudgley, Richard (1993). The Alchemy of Culture: Intoxicants in Society. London: British Museum Press;. ISBN 978-0714117362. 
  3. ^ Arnold, John P (2005). Origin and History of Beer and Brewing: From Prehistoric Times to the Beginning of Brewing Science and Technology. Cleveland, Ohio: Reprint Edition by BeerBooks. ISBN 0-9662084-1-2. 
  4. ^ World's Best Beers: One Thousand ... - Google Books. books.google.com. 2009-10-06. ISBN 9781402766947. Diakses tanggal 2010-08-07. 
  5. ^ Nelson, Max (2005). The Barbarian's Beverage: A History of Beer in Ancient Europe. Abingdon, Oxon: Routledge. hlm. 1. ISBN 0-415-31121-7. Diakses tanggal 2010-09-21.