Lompat ke isi

Gagauk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Gagauk
SajianJajanan pasar
Tempat asal Indonesia
DaerahKalimantan Selatan
Suhu penyajianHangat
Bahan utamaTepung ketan/ubi kayu, gula merah, kelapa parut
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Gagauk atau Gegauk adalah penganan khas Banjar yang terbuat dari campuran tepung ketan dan kelapa parut, berisi gula merah, dibungkus dengan daun pisang yang dimasak dengan cara dikukus. Selain menggunakan tepung ketan, Gagauk juga bisa terbuat dari parutan ubi kayu.[1]

Budaya

Dalam budaya suku Banjar, kue Gagauk merupakan salah satu dari 41 wadai (kue) penting yang dihadirkan ketika adat pernikahan atau kelahiran.[2]

Di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kue Gagauk merupakan salah satu ornamen atau hidangan yang disajikan dalam acara adat Basunat. Kue gagauk disusun di nampan kuningan yang bernama Piring beranak.[3] Kue ini juga turut dihidangkan dalam acara Mandi Pengantin di Kuala Tungkal, Jambi[4] dan tradisi Mandi baya di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.[5]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ iskundarti, etik. "Resep Membuat Gagauk Khas Kalimantan Selatan" (dalam bahasa indonesian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-15. Diakses tanggal 2023-04-09. 
  2. ^ Fajriah,, Noor (2020). "ETNOMATEMATIKA BUDAYA BANJAR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KOTA BANJARMASIN UNTUK LITERASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH" (PDF). PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-04-10. Diakses tanggal 2023-04-10. 
  3. ^ "Sajian dan Ornamen Upacara Basunat Kaya Filosofi". www.borneonews.co.id. 2016-02-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-06. Diakses tanggal 2023-04-09. 
  4. ^ Nurhasanah; Jailani, Muhammad (2020). "TRADISI RITUAL BEPAPAI SUKU BANJAR: MANDI TOLAK BALA CALON PENGANTIN SUKU BANJAR KUALA-TUNGKAL PROVINSI JAMBI, INDONESIA". Khazanah. 18 (2). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-14. Diakses tanggal 2023-04-10. 
  5. ^ Supriyanto, IIp (2013). AKULTURASI BUDAYA DALAM TRADISI BAYA DI KELURAHAN RAJA KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT (PDF). Yogyakarta: JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-04-10. Diakses tanggal 2023-04-10.