KRI Semarang (594)
KRI Semarang berlabuh di Tanjung Priok pada 30 September 2019.
| |
Sejarah | |
---|---|
Indonesia | |
Nama | Semarang |
Asal nama | Semarang |
Dipesan | 11 January 2017 |
Pembangun | PT PAL Indonesia |
Pasang lunas | 28 Agustus 2017 |
Diluncurkan | 3 Agustus 2018 |
Mulai berlayar | 21 Januari 2019 |
Pelabuhan daftar | Ujung Koarmada II, Surabaya |
Identifikasi |
|
Status | Aktif |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | landing platform dock kelas Makassar |
Berat benaman |
|
Panjang | 123 m (403.5 ft) |
Lebar | 21.8 m (71.5 ft) |
Sarat air | 5 m (16.4 ft) |
Tenaga | 1 x MAN D2842 LE301 diesel generator |
Pendorong |
|
Kecepatan |
|
Jangkauan | 9360 nmi (17334.7 km) |
Daya tahan | 30 days |
Kapal dan pesawat yang diangkut | |
Kapasitas | 500 troops plus associated vehicles and equipment |
Awak kapal | 121 crew |
Pesawat yang diangkut | Up to 3 helicopters |
Fasilitas penerbangan |
|
KRI Semarang (594) adalah kapal perang berjenis Landing Platform Dock LPD kelas Makasar buatan PT. PAL Indonesia, Surabaya. KRI Semarang adalah kapal ke-5 dari kelas Makassar, yang dua kapal jenis ini yaitu KRI Makassar (590) dan KRI Surabaya (591) sebelumnya dibuat di Daesun Shipbuildings & Engineering Co. Ltd, Korea Selatan, Sedang yang ke 3 dan 4 yaitu KRI Banjarmasin (592) dan KRI Banda Aceh (593) dibuat dibuat di PT. PAL Indonesia, Surabaya. Pada 21 Januari 2019 kapal telah diserahterimakan oleh PT PAL Indonesia kepada TNI AL di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya.[2]
Kapal ini memperkuat alat utama sistem senjata (alut sista) jajaran Komando Armada I di bawah Satuan Kapal Amfibi (Satfib). KRI Semarang-594 merupakan salah satu dari tiga kapal LPD yang dipesan TNI Angkatan Laut. Dua kapal lainnya adalah KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593. KRI Semarang-594 berfungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan dan perlengkapan militer. Kapal ini juga difungsikan sebagai kapal rumah sakit untuk bantuan bencana alam.
Desain
[sunting | sunting sumber]KRI Semarang- memiliki spesifikasi panjang 124,00 meter, lebar 21,80 meter, dengan berat 7200 ton, memiliki kecepatan maksimal 16 knots dengan kecepatan jelajah 14 knots dan mampu berlayar secara endurance selama 30 hari.
Panjang KRI Semarang-594 mencapai 124 meter, lebar 21,80 meter dan berat 7.200 ton. Kecepatan maksimalnya 16 knots dengan kecepatan jelajah 14 knots. Kapal ini mampu berlayar non stop selama 30 hari. Selain itu KRI Semarang-594 dilengkapi dengan dua kapal Landing Craft Utilities (LCU) yang mampu mengangkut 8 kendaraan tempur jenis Anoa, 28 truk, 3 helikopter serta diperkuat 121 awak kapal. Kapal ini diperkuat 121 anak buah kapal dan mampu mengangkut 650 prajurit bersenjata lengkap.
Dikonversi Menjadi Kapal Rumah Sakit
[sunting | sunting sumber]Pandemi Virus Corona 2019 - 2020
[sunting | sunting sumber]KRI Semarang mengangkut 68 awak kapal pesiar Diamond Princess yang menjalani observasi penyakit virus corona 2019 di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 15 Maret 2020.[3] Kapal tersebut mengangkut hand sanitizer dari Singapura ke Batam pada 9 April 2020.[4] Pada 18 Mei 2020, ia diberangkatkan untuk membawa alat tes COVID-19 dan hand sanitizer dari Yayasan Temasek Singapura, Singapura, ke Indonesia.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "PT PAL outlines weapons fit for Philippine Navy SSVs". IHS Jane's. 13 August 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2015. Diakses tanggal 15 August 2015.
- ^ https://www.antvklik.com/headline/kukuhkan-nama-kri-semarang-594-ini-kehebatan-kapal-perang-indonesia
- ^ detikcom, Tim. "Diangkut KRI Semarang, WNI ABK Diamond Princess Tiba di Tanjung Priok". detiknews. Diakses tanggal 2023-12-12.
- ^ Pattisina, Edna C. (2020-04-09). "KRI Semarang Angkut Pembersih Tangan Bantuan Singapura". kompas.id. Diakses tanggal 2023-12-12.
- ^ "Guskamla Kerahkan KRI Jemput Alat Tes Covid-19 di Singapura". Republika Online. 2020-05-18. Diakses tanggal 2023-12-12.