Vyacheslav Molotov
Vyacheslav Mikhailovich Molotov(bahasa Rusia: Вячеслав Михаилович Молотов)[1] lahir dengan nama belakang Skryabin (bahasa Rusia: Скрябин); 9 Maret 1890 – 8 November 1986)[2] adalah seorang politikus dan diplomat Uni Soviet. Ia merupakan tokoh Bolshevik Lama dan salah satu figur utama dalam Pemerintahan Uni Soviet dari dasawarsa 1920-an, setelah ia menjadi orang kepercayaan Joseph Stalin. Molotov menjabat sebagai Ketua Dewan Komisar Rakyat (Perdana Menteri) dari 1930 hingga 1941, dan sebagai Menteri Luar Negeri dari 1939 sampai 1949 dan dari 1953 hingga 1956. Ia menjabat sebagai Wakil Pertama Perdana Menteri dari 1942 hingga 1957, ketika ia dicopot dari Presidium Komite Pusat oleh Nikita Khrushchev. Pada tahun 1961, Molotov terpaksa pensiun setelah ia dicopot dari segala jabatannya dan dikeluarkan dari Partai Komunis.
Molotov merupakan salah satu penandatangan utama pakta non-agresi dengan Jerman Nazi pada tahun 1939 (juga disebut Pakta Molotov–Ribbentrop). Isi-isi yang paling penting dari pakta tersebut ditambahkan dalam bentuk protokol rahasia yang mengatur rencana penyerangan Polandia dan pembagian wilayahnya. Molotov sendiri tahu bahwa aparat Soviet melancarkan pembantaian Katyn pada masa ini.
Seusai Perang Dunia II, (Perang Patriotik Raya), Molotov terlibat dalam proses perundingan dengan sekutu-sekutu Barat, dan selama proses tersebut ia dikenal akan kecakapan diplomasinya. Ia tetap menjadi diplomat dan politikus Soviet yang sangat berpengaruh hingga Maret 1949, ketika ia tidak lagi disukai oleh Stalin dan jabatan di kementerian luar negeri diserahkan kepada Andrei Vyshinsky. Hubungan Molotov dengan Stalin semakin memburuk, dan Stalin bahkan mengkritik Molotov dalam pidatonya selama Kongres Partai ke-19. Setelah Stalin menjemput ajalnya pada 1953, Molotov sangat menentang kebijakan de-Stalinisasi yang dilancarkan oleh Khrushchev. Molotov membela kebijakan-kebijakan dan tinggalan sejarah Stalin sampai ia meninggal pada 1986, dan ia sangat mengkritik para penerus Stalin, terutama Khrushchev.
Kehidupan awal dan karier
[sunting | sunting sumber]Molotov lahir dengan nama Vyacheslav Mikhailovich Skryabin di desa Kukarka, Uyezd (Kabupaten) Yaransk, Kegubernuran Vyatka (sekarang Sovetsk di Oblast Kirov), sebagai putra dari seorang pembuat mentega. Terdapat kesalahpahaman umum bahwa ia adalah kerabat komponis Aleksandr Scriabin, tetapi hal ini sama sekali tidak benar.[3] Pada masa remajanya, ia disebut sebagai sosok yang "pemalu" dan "pendiam", dan ia selalu membantu ayahnya bekerja. Ia menuntut ilmu di sebuah sekolah menengah di Kazan, dan bergabung dengan Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia pada 1906, kemudian masuk faksi Bolshevik radikal dalam organisasi tersebut yang dikepalai oleh V. I. Lenin.[4]
Skryabin menggunakan nama samaran "Molotov", yang berasal dari kata Rusia молот molot (berarti "palu"), karena ia merasa bahwa nama tersebut terkesan "industrial" dan "proletar".[4] Ia ditangkap pada 1909 dan menjalani hukuman dua tahun pengasingan di Vologda. Pada 1911, ia mulai mengenyam pendidikan di Politeknik St Petersburg. Molotov bergabung dengan staf editorial surat kabar bawah tanah Bolshevik baru yang bernama Pravda, dan di situ ia bertemu dengan Josef Stalin untuk pertama kalinya.[5] Namun, hubungan mereka hanya sebatas hubungan kerja, dan mereka tidak langsung menjalin hubungan politik yang erat.[5]
Molotov bekerja sebagai seorang "revolusioner profesional" selama beberapa tahun; ia menyumbangkan tulisan-tulisannya untuk media partai dan mencoba memperbaiki organisasi partai.[5] Ia pindah dari Sankt Peterburg ke Moskwa pada 1914 pada saat meletusnya Perang Dunia I.[5] Pada tahun berikutnya, Molotov kembali ditangkap karena kegiatan partainya di Moskwa, dan kali ini ia dideportasi ke Irkutsk di Siberia timur.[5] Pada 1916, ia melarikan diri dari pengasingan dan kembali ke ibu kota yang sudah diganti namanya menjadi "Petrograd" oleh pemerintahan Tsar, karena nama Sankt Peterburg terdengar seperti bahasa Jerman.[5]
Molotov menjadi anggota komite Partai Bolshevik di Petrograd pada 1916. Pada saat Revolusi Februari meletus pada 1917, ia menjadi salah satu dari segelintir Bolshevik yang berada di ibu kota. Di bawah kepemimpinannya, Pravda mengambil sikap politik yang semakin "kiri" untuk menentang Pemerintahan Sementara yang dibentuk seusai revolusi. Sekembalinya Josef Stalin di ibu kota, ia membatalkan tindakan Molotov;[6] namun saat pemimpin partai Lenin datang, ia membatalkan tindakan Stalin. Meskipun demikian, Molotov menjadi rekan dan pengikut setia Stalin.[7] Molotov menjadi anggota Komite Revolusioner Militer yang merencanakan Revolusi Oktober, yang berhasil membuat Bolshevik berkuasa.[8]
Pada 1918, Molotov dikirim ke Ukraina untuk ikut serta dalam perang saudara yang sedang berkecamuk di sana. Ia bukanlah seorang figur militer, sehingga ia tidak terjun secara langsung ke medan perang. Pada 1920, ia menjadi sekretaris Komite Pusat Partai Bolshevik Ukraina. Lenin memanggilnya kembali ke Moskwa pada 1921, mengangkatnya sebagai anggota penuh Komite Pusat dan Orgburo, dan memberikannya tanggung jawab atas sekretariat partai. Ia dipilih sebagai anggota yang tidak dapat memberikan suara dalam Politbiro pada 1921 dan menyandang jabatan Sekretaris Jenderal dan juga menikahi politikus Soviet Polina Zhemchuzhina.
Kiprahnya sebagai Sekretaris Jenderal dikritik oleh Lenin dan Leon Trotsky; Lenin bahkan menyoroti "birokratisme memalukan" dan perilaku bodohnya.[3] Atas nasihat Molotov dan Nikolai Bukharin, Komite Pusat memutuskan untuk mengurangi jam kerja Lenin.[9] Pada 1922, Stalin menjadi Sekretaris Jenderal Partai Bolshevik dengan Molotov sebagai Sekretaris Kedua secara de facto. Molotov mengagumi Stalin, tetapi ia tidak menyembahnya dan bahkan tidak ragu untuk mengkritiknya.[10] Berkat hubungannya dengan Stalin, Molotov diangkat menjadi anggota Politbiro pada 1926.[7]
Selama terjadinya perebutan kekuasaan yang dipicu oleh kematian Lenin pada 1924, Molotov tetap menjadi pendukung setia Stalin dan membantunya melawan pesaing-pesaingnya: pertama-tama Leon Trotsky, lalu Lev Kamenev dan Grigory Zinoviev, dan akhirnya Nikolai Bukharin. Molotov menjadi tokoh utama dalam "inti Stalinis" di Partai Komunis, yang juga meliputi Kliment Voroshilov dan Sergo Ordzhonikidze.[11] Trotsky dan para pendukungnya telah meremehkan Molotov, seperti banyak orang lainnya. Trotsky menyebutnya sebagai "personifikasi sifat yang biasa-biasa saja", sementara Molotov sendiri mengoreksi kamerad-kameradnya yang mengejeknya sebagai "Pantat Batu" (akibat jam kerjanya yang seolah tak kenal lelah) dengan mengatakan bahwa julukan yang sebenarnya disematkan oleh Lenin kepadanya adalah "Pantat Besi".[3]
Namun, di balik penampilannya yang biasa-biasa saja, terdapat pikiran yang tajam dan bakat administratif yang besar. Ia biasanya bertindak di balik layar dan membentuk citra birokrat yang tidak menarik. Contohnya, ia merupakan satu-satunya pemimpin Bolshevik yang selalu mengenakan setelan jas dan dasi.[12] Pada 1928, Molotov menggantikan Nikolai Uglanov sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Moskwa dan memegang jabatan tersebut hingga 15 Agustus 1929.[13] Dalam sebuah ceramah panjang yang disampaikan di hadapan Komite Pusat pada 1929, Molotov berkata bahwa pemerintahan Soviet akan mengadakan kampanye kolektivisasi untuk memajukan pertanian di Uni Soviet agar tidak lagi terbelakang.[14]
Perdana Menteri (1930–1941)
[sunting | sunting sumber]Dalan sidang pleno Komite Pusat pada 19 Desember 1930, Alexey Rykov, Ketua Dewan Komisar Rakyat (setara dengan kepala pemerintahan di dunia Barat) digantikan oleh Molotov.[15] Pada masa jabatannya, Molotov mengawasi pelaksanaan kolektivisasi pertanian yang dicanangkan oleh rezim Stalin. Ia mengikuti teladan Stalin dengan menggunakan kekerasan dan propaganda untuk menindas upaya perlawanan terhadap kolektivisasi yang dilancarkan oleh kelompok petani, termasuk dengan mendeportasi jutaan kulak (petani kaya) ke gulag. Orang-orang yang menjadi korban deportasi banyak sekali yang meninggal akibat kondisi alam yang buruk dan kelelahan.[16] Molotov menandatangani Hukum Buliran[17] dan secara langsung memimpin Komisi Luar Biasa untuk Pengiriman Gandum di Ukraina,[18] yang dikabarkan telah menyita jutaan ton gandum dari kaum petani selama terjadinya bencana kelaparan yang kelak disebut sebagai "Holodomor" oleh bangsa Ukraina. Molotov juga mengawasi penerapan Rencana Lima Tahun Pertama untuk memesatkan proses industrialisasi.[19]
Sergei Kirov, kepala organisasi Partai di Leningrad, dibunuh pada 1934,[20] walaupun ada orang yang meyakini bahwa Stalin telah memerintahkan pembunuhannya. Kematian Kirov memicu krisis kedua, yaitu Pembersihan Besar-besaran.[21] Pada 1938, dari 28 anggota Komisar Rakyat dalam Pemerintahan Molotov, 20 dihukum mati atas perintah Molotov dan Stalin.[22] Pembersihan tersebut dilaksanakan oleh kepala kepolisian yang diangkat oleh Stalin;[23] Nikolai Yezhov berperan sebagai kepala pengorganisasian Pembersihan Besar-Besaran, sementara Kliment Voroshilov, Lazar Kaganovich, dan Molotov sangat terlibat dalam prosesnya.[24] Stalin sering kali meminta Molotov dan anggota Politbiro lainnya untuk menandatangani surat yang akan menjatuhkan hukuman mati kepada korban pembersihan yang terkenal, an Molotov selalu melakukannya tanpa ragu.[25]
Tak ada catatan sejarah yang menunjukkan bahwa Molotov berupaya mengurangi skala Pembersihan Besar-Besaran ataupun menyelamatkan seseorang, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa pejabat Soviet lainnya. Selama peristiwa tersebut, ia menyetujui 372 daftar orang yang akan dihabisi, melebihi perwira Soviet lainnya, termasuk Stalin. Molotov adalah salah satu dari segelintir orang yang diajak membahas pembersihan tersebut secara terbuka oleh Stalin.[26] Meskipun Molotov dan Stalin menandatangani dekret publik pada 1938 yang mencoba menjauhkan diri mereka dari peristiwa Pembersihan Besar-besaran,[27] secara pribadi dan bahkan setelah kematian Stalin, Molotov mendukung Pembersihan Besar-besaran dan eksekusi-eksekusi yang dilakukan oleh pemerintahannya.[28]
Meskipun menelan banyak korban,[29] Uni Soviet di bawah kepemimpinan nominal Molotov berhasil memajukan pertanian dan industri. Kebangkitan Adolf Hitler di Jerman Nazi mempercepat pertumbuhan industri persenjatan modern di Uni Soviet.[30] Pada akhirnya, industri persenjataan ini (ditambah dengan program Lend-Lease Amerika Serikat) membantu Uni Soviet memenangkan Perang Patriotik Raya.[31]
Namun, "pembersihan" yang dilancarkan terhadap para perwira Tentara Merah (yang juga dilakukan oleh Molotov) melemahkan pertahanan Uni Soviet dan menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan kekalahan besar Soviet pada tahun 1941 dan 1942.[32] Pembersihan tersebut juga berujung pada pembubaran pertanian swasta dan pendirian pertanian kolektif. Akibatnya, pertanian di Uni Soviet pun menjadi tidak efisien.[33]
Jurnalis Amerika Serikat John Gunther melaporkan pada 1938 bahwa Molotov adalah seorang vegetarian dan juga orang yang tidak minum alkohol.[34] Namun, Milovan Djilas mengklaim bahwa Molotov "lebih banyak minum ketimbang Stalin"[35] dan tidak menyebutkan vegetarianismenya meskipun ia pernah menghadiri beberapa acara perjamuan dengan Molotov.
Menteri Urusan Luar Negeri (1939–1949)
[sunting | sunting sumber]Pada 1939, setelah Perjanjian Munich tahun 1938 dan kemudian invasi Cekoslowakia oleh Hitler, Stalin meyakini bahwa Inggris dan Prancis tak akan menjadi sekutu melawan ekspansi Jerman sehingga ia menjalin hubungan dengan Jerman Nazi.[36] Pada Mei 1939, Maxim Litvinov, Komisar Rakyat untuk Urusan Luar Negeri, dipecat; tak jelas kenapa Litvinov dipecat namun peristiwa tersebut dibahas dalam Ch. 14 dari biografi Mazim Litvinov karya J. Holroyd-Doveton.[37] Molotov dipilih untuk menggantikannya.[38] Hubungan antara Molotov dan Litvinov bersifat buruk,[39] suatu pernyataan yang didukung sejumlah sumber. Maurice Hindus, pada 1954, diyakini adalah orang pertama di luar Uni Soviet yang mengetahui keretakan tersebut. Dalam buku Crisis in the Kremlin, ia berkata:
Diketahui di Moskwa bahwa Molotov selalu membenci Litvinov. Kebencian Molotov terhadap Litvinov murni bersifat pribadi. Tak ada satu pun warga Moskwa yang aku kenal, entah teman Molotov atau Litvinov, yang tidak memiliki pandangan ini. Molotov selalu dongkol dengan kefasihan Livinov dalam berbahasa Prancis, Jerman, dan Inggris, karena ia curiga dengan kemudahan Litvinov dalam bergaul dengan warga asing. Tak pernah tinggal di luar negeri, Molotov selalu mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak benar dan salah dalam keterbukaan pikiran Litvinov dan apresiasinya terhadap perababan Barat.[40]
Meskipun Litvinov tak pernah menyebut hubungannya dengan molotov di komisariat asing, pejabat pers Narkomindel, Genedin, berkata: bahkan meskipun Litvinov tak pernah menyebut hubungan mereka (antara Litvinov dan Molotov), banyak yang tahu bahwa [hubungan] mereka buruk. Litvinov tidak senang dengan pembuat intrik yang berpikiran sempit dan kaki tangan dalam melaksanakan teror seperti Molotov, dan Molotov sendiri tidak menyukai Litvinov yang secara kebetulan menjadi satu-astunya komisioner rakyat yang tetap dapat mempertahankan independensinya.[41]
Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Molotov". Random House Webster's Unabridged Dictionary.
- ^ Jessup 1998, hlm. 480.
- ^ a b c Montefiore 2005, hlm. 40.
- ^ a b Roberts 2012, hlm. 5.
- ^ a b c d e f Roberts 2012, hlm. 6.
- ^ Молотов, Вячеслав Михайлович [Mikhailovich Molotov, Vyacheslav] (dalam bahasa Russian). warheroes.ru. Diakses tanggal 22 May 2017.
- ^ a b Montefiore 2005, hlm. 36.
- ^ Molotov, Chuev & Resis 1993, hlm. 94.
- ^ Service 2003, hlm. 151.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 40–41.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 36–37.
- ^ Rywkin 1989, hlm. 159–160.
- ^ Service 2003, hlm. 176.
- ^ Service 2003, hlm. 179.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 63–64.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 47.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 94.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 46.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 45 dan 58.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 148–149.
- ^ Brown 2009, hlm. 71.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 244.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 222.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 240.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 237.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 225.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 289.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 260.
- ^ Montefiore 2005, hlm. 125.
- ^ Scott Dunn 1995, hlm. 22.
- ^ Willian Davies 1994, hlm. 250–251.
- ^ Brown 2009, hlm. 65.
- ^ "Stalin's legacy". country-data.com. Diakses tanggal 17 January 2011.
- ^ http://ww2db.com/person_bio.php?person_id=58 In 1938 American journalist John Gunther wrote: " He [Molotov] is... a man of first-rate intelligence and influence. Molotov is a vegetarian and a teetotaler."
- ^ Milovan 1962, hlm. 59.
- ^ Brown 2009, hlm. 90–91.
- ^ Holroyd-Doveton 2013, hlm. 351-359.
- ^ Service 2003, hlm. 256.
- ^ Holroyd-Doveton 2013, hlm. 488.
- ^ Hindus 1953, hlm. 48.
- ^ Medvedev 1984, hlm. 488.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Brown, Archie (2009). The Rise & Fall of Communism. Bodley Head.
- van Goudoever, A.P. (1986). The limits of destalinization in the Soviet Union: political rehabilitations in the Soviet Union since Stalin. Taylor & Francis. ISBN 0-7099-2629-4.
- McCauley, Martin. Who's Who in Russia since 1900 (1997) pp 146–47
- Roberts, Geoffrey. Molotov: Stalin's Cold Warrior (Washington, DC: Potomac Books, 2012)
- Sebag-Montefiore, Simon (2005). Stalin: The Court of the Red Tsar. Vintage Books. ISBN 1-4000-7678-1.
- Service, Robert (2003). History of Modern Russia: From Tsarism to the Twenty-first Century. Penguin Books Ltd. ISBN 0-14-103797-0.
- Martinovich Zubok, Vladislav; Pleshakov, Konstantin (1996). Inside the Kremlin's Cold War: from Stalin to Khrushchev. Harvard University Press. ISBN 0-674-45531-2.
- Jessup, John E. (1998). An Encyclopedic Dictionary of Conflict and Conflict Resolution, 1945-1996 (dalam bahasa Inggris). Greenwood Publishing Group. ISBN 9780313281129.
- Molotov, Vyacheslav; Chuev, Felix; Resis, Albert (1993). Molotov remembers: inside Kremlin politics: conversations with Felix Chuev. I.R. Dee. ISBN 1-56663-027-4.
- Roberts, Geoffrey (1999). The Soviet Union in world politics: coexistence, revolution, and cold war, 1945–1991. Routledge. ISBN 0-415-14435-3.
- Rywkin, Michael (1989). Soviet Society Today. M.E. Sharpe.
- Cameron Watt, Donald (2004). Russia War, Peace and Diplomacy. Weidenfeld & Nicolson. ISBN 0-415-14435-3.
- Scott Dunn, Walter (1995). The Soviet economy and the Red Army, 1930–1945. Greenwood Publishing Group. ISBN 0-275-94893-5.
- William Davies, Robert; Harrison, Mark; Wheatcroft, S.G. (1994). The Economic transformation of the Soviet Union, 1913–1945. Cambridge University Press. ISBN 0-521-45770-X.
- Taubman, William (2003). Khrushchev: The Man and His Era. W.W. Norton & Company. ISBN 0-393-32484-2.
- Bischof, Günter; Dockrill, Saki (2000). Cold War respite: the Geneva Summit of 1955. Louisiana State University Press. ISBN 0-8071-2370-6.
- Nikolaevna Vasilʹeva, Larisa (1994). Kremlin wives. Arcade Publishing.
- Medvedev, Roy (1984). All Stalin's Men. Anchor Press/Doubleday. ISBN 0-385-18388-7.
- Hindus, Maurice Gerschon (1953). Crisis in the Kremlin. Doubleday.
- Holroyd-Doveton, John (2013). Maxim Litvinov: A Biography. Woodland Publications.
- Milovan, Djilas (1962). Conversations with Stalin. Soho Square London.
- Johnson, Paul (1987), A History of the Jews
- V. Erofeev, Diplomat, Moskva, 2005
- Marlowe, Lynn Elizabeth (2005). GED Social Studies: The Best Study Series for GED. Research and Education Association. ISBN 0-7386-0127-6.
- Felix, Chuev (1993). Molotov Remembers: Inside Kremlin Politics – Conversations with Felix Cheuv. Chicago, IL.
- Churchill, Winston (1948). The Gathering Storm. 1. Houghton Mifflin Harcourt. ISBN 0-395-41055-X.
- W. Borejsza, Jerzy; Ziemer, Klaus; Hułas, Magdalena (2006). Totalitarian and Authoritarian Regimes in Europe. Berghahn Books. ISBN 1-57181-641-0.
Sumber primer
[sunting | sunting sumber]- Molotov, Vyacheslav Mikhaylovich, dan Feliz Chuev. Molotov Remembers: Inside Kremlin Politics (Ivan R. Dee, 2007)
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Karya oleh/tentang Vyacheslav Molotov di Internet Archive (pencarian dioptimalkan untuk situs non-Beta)
- Annotated bibliography for Vyacheslav Molotov from the Alsos Digital Library for Nuclear Issues Diarsipkan 2018-09-17 di Wayback Machine.
- The Meaning of the Soviet-German Non-Aggression Pact Molotov speech to the Supreme Soviet on 31 August 1939
- Reaction to German Invasion of 22 June 1941
- Kliping surat kabar tentang Vyacheslav Molotov di Arsip Pers Abad ke-20 dari Perpustakaan Ekonomi Nasional Jerman (ZBW)