Jalan Slamet Riyadi (Surakarta)
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Oktober 2023) |
Jalan Slamet Riyadi | |||
Penanda Jalan Slamet Riyadi dengan aksara Jawa | |||
Nama lokal | ꦫꦠꦤ꧀ꦧꦿꦶꦒ꧀ꦗꦺꦤ꧀ꦱ꧀ꦭꦩꦼꦠ꧀ꦫꦶꦪꦢꦶ (Jawa) | ||
---|---|---|---|
Tipe | Jalan protokol | ||
Panjang | 12 km (7 mi) | ||
Lebar | 30 m (98 ft) | ||
Lokasi | Kota Surakarta, Indonesia | ||
Dari | Gapura Batas Kota Kleco | ||
Persimpangan besar | 4 | ||
Menuju | Simpang Gladak |
Jalan Brigadir Jenderal Slamet Riyadi (bahasa Jawa: ꦫꦠꦤ꧀ꦧꦿꦶꦒ꧀ꦗꦺꦤ꧀ꦱ꧀ꦭꦩꦼꦠ꧀ꦫꦶꦪꦢꦶ, translit. Ratan Brigjen Slamet Riyadi[a]) adalah salah satu jalan raya utama di Kota Solo. Pernah dinobatkan sebagai jalan terpanjang se-Asia Tenggara, jalan ini memanjang ke timur mulai dari Tugu Purwosari hingga Bundaran Gladag. Dahulu sebelum berbenah seperti sekarang ini, jalan tersebut bukanlah sesuatu yang menarik. Pada zaman penjajahan Belanda jalan ini bernama Jalan purwosari atau Poerwasariweg.
Jalan Slamet Riyadi kini menjelma menjadi sebuah nama jalan yang sangat aktif di Kota Solo, bahkan mungkin di seluruh Indonesia. Banyak kegiatan dan event diadakan disini, menjadikan Jalan Slamet Riyadi pantas disebut sebagai sarana umum yang manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Pusat bisnis kota Solo terletak di sepanjang jalan Slamet Riyadi. Beberapa bank, hotel, pusat perbelanjaan, restoran internasional, hingga tujuan wisata dan hiburan terletak di sepanjang jalan protokol ini. Pada hari minggu pagi, jalanan Slamet Riyadi khusus ditutup untuk kendaraan bermotor (Solo Car Free Day) sebagai bagian dari tekad pemda untuk mengurangi polusi. Uniknya, Jalan Raya ini berdampingan dengan jalur kereta Purwosari Wonogiri.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Plang nama Jalan Brigjend. Slamet Riyadi
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Di Surakarta, jalan dalam bahasa Jawa disebut ratan, sedangkan di Yogyakarta disebut dalan.